It involves management of Integration, Scope, Time, Cost, Human Resource, Communication, Procurement, Risk, Quality & HSE
Friday, April 27, 2007
di lubuk hatiku terdalam
ini yang ku pilih penuh keyakinan
namun kadang bimbang menyerang
sanggupkah melangkah ku terus berjalan
saat badai menderaku
hinggah rapuh dan goyah
tiada daya tuk bertahan
hanya Engkau tempat berpegang
berkatilah setiap semangat jiwa
tuk selalu berjuang di jalan Mu
terjagalah hati yang kadang redup
tertiup angin di duniawi
gemerlap kilauan harta
takhta dan cinta manusia
yang menyesatkan
selamanya...
saat hujan basahiku
penuh lumpur dan noda
dalam derai air mata
dengarlah permohonan ku
Wednesday, April 25, 2007
Ade orang cakap kat saye, dia hampir2 merajuk kerana tatau perkembangan saye di Msia.. (you know who are you..hehe :-P)
Alhamdulillah, a'la kulli haaal..
dah dapat keje kat KLCC.. mula 3 May..
Keje kat Carigali... (cari dan gali lah, permata, emas yang ada.. yang terdiri dari kalangan manusia.. hehe)
Insya-Allah..jumpe lagi..
kalau nak datang ziarah saya kat KLCC.. sila bagitau lebih awal.. supaya saya boleh masak siap2 pagi2 itu, dan tapau makanan dan di bawa ke KLCC.. kerana harga makanan di KLCC sangat "choke-blodd"... lalu, kita boleh bersiar-siar di taman
Lunch hour 1.00 -2.00 p.m
ALlahua'lam :-)
Sunday, April 22, 2007
MISSION ORIENTED vs. PROGRAM ORIENTED
Dalam kita menyusun langkah untuk membawa manusia ke jalan Allah, menyeru mereka kepada kebaikan, dan mencegah kemungkaran, kita mempunyai wasilah-wasilah tertentu, yang mana setiap wasilah tersebut ada objektif yang tertentu.
METHOD 1:
Jadi, adakah anda akan pergi ke setiap kampong, dan mengajar 100 orang kanak2 pada setiap hari. Cth, hari Isnin utk Kampung A, hari Selasa utk Kampung B….utk mengajar 100 org setiap hari? Hehe.. by the time hari ke 11, orang Kampung A dah lupa balik ape yang anda ajar :P Sebab tak de follow up.
METHOD 2:
Ana memilih, 1-2 orang pelajar paling cerdas untuk setiap kampong. Anda ajar mereka ABC habis2an, Then anda buat kursus intensif membaca, menulis, mengira. Anda buat kelas tambahan sampai mereka pandai, lalu, anda pun suruh 1-2 orang pelajar dari setiap kampong untuk pulang ke kampong masing2, untuk mengajar 5-6 orang rakan2 mereka, sampai pandai. Dan jumlah akan bertambah secara janjang arithmetic, ataupun boleh jadi seperti janjang geometri J
- Tahu objektif – define objektif, then baru define the program
2. 2. Perhatikan langkah bermula
a. perancangan yang teliti, bykkan berbincang
b. doa yang penuh harap kepada Allah – 2:186
c. tawakal – kpd Allah dikembalikan segala urusan
d. 3:200 – sabar + perkuatkan sabar, bersiap sedia, taqwa
e. Hadith: sebaik2 urusan adalah yg pertengahan (not too unmotivated, not too ambitious sampai x realistic)
3. 3. Memperhatikan setiap langkah perjalanan dakwah/program
a. sentiasa ingat tentang matlamat.
b. Jaga hubungan dengan Allah – Al Quran, zikir, solat sunnat, qiyam
i. 2:44-45 – kenapa ajak manusia kpd kebaikan sdgkan lupakan diri sendiri
ii. 73:6-7 – qiyam sumber kekuatan
iii. 2:201 – doa mohon kebaikan / amal diterima Allah
c. Jaga akhlak pergaulan dgn rakan dhu’at
i. 18:28 – bersabar sesame rakan dhu’at, jgn terikut dunia
ii. 61:4 – berjuang dgn tersusun
iii. 26:215-217 – tawadhu’, hormat sesama rakan dhu’at – nakibah jgn berlagak ngan anak2 usrah
d. Jaga pergaulan dengan mad’u
i. 26:164– jgn harapkan balasan
ii. Maintain atmosphere/bi’ah yg soleh – 2:42 – x campur aduk haq/batil
iii. Aspek qudwah
e. Muhasabah, syura, istisyarah
i. 3:159-160 - syura + tawakal
4. 4. Kalau objektif tercapai, apa yang perlu dibuat selepas itu? Kalau tak tercapai, apa tindakan?
a. Mutaba’ah/follow up
b. Muhasabah
“..dan pada amal manusia itu, apa yang pertama dihitung Allah, adalah keikhlasannya”
Aku hanya bertujuan hendak memperbaiki sedaya upayaku; dan tiadalah aku akan beroleh taufik untuk menjayakannya melainkan dengan pertolongan Allah. Kepada Allah jualah aku berserah diri dan kepadaNyalah aku kembali. (Hud: 88)
Friday, April 20, 2007
sambungan Amal Tak kan ku pernah hentikan.....
Saatnya Kita Ukir Prestasi Dakwah Dengan Ukiran Terindah
Setiap kesempatan yang diberikan kepada seorang mukmin maka setiap saat itu pula ada satu kaedah perintah secara tegas untuk dapat mengukir prestasi dirinya. Agar apa yang dilakukannya dengan berputarnya waktu mampu disesuaikan dengan tuntutan zaman dan kemampuan rijalnya. Seperti kaedah dakwah yang memaparkan, 'setiap dakwah ada marhalahnya dan setiap marhalah ada tuntutannya dan setiap tuntutan ada orangnya'.
Sangat mudah untuk difahami bila setiap waktu ada tuntutannya maka kita mesti menyelaraskan diri agar sesuai dengannya. Tuntutan ini selaras dengan amanah yang diberikan kepada kita saat ini. Dan dalam pandangan Islam setiap amanah merupakan sesuatu tugas yang tidak boleh dikhianati atau diabaikan hingga tidak dapat menunaikannya dengan baik. Inilah kesempatan emas bagi kita untuk mengukir ukiran terindah dalam hidup kita secara personal maupun kolektif agar kita mampu memberikan cermin indah bagi orang lain ataupun generasi berikutnya.
Apa Agenda Berikut?
Kita telah mafhum bahwa kemarin kita telah memaksimalkan tadhiyah untuk jihad dakwi dan tajmi’I di lokaliti kita. Dan kitapun telah mengetahui balasan yang diberikan Allah atas upaya maksima kita. Namun bukan berarti kita telah selesai dalam amal jihadiyah ini. melainkan kita menindak lanjuti proses amal ini. Agenda besar yang dapat kita lakukan adalah:
Pertama, Recovery tarbiyah, maksudnya adalah mengembalikan iklim tabawi seperti semula yang menanamkan sikap komitmen pada Islam sikap kekokohan maknawi nilai-nilai dakwah. Begitu pula tentang apakah perjalanan liqa’ tarbawinya sebagaimana perjalanan di waktu normal. Juga kondisi ruhaniyah dan moral para kader dakwah yang selalu menjadi pijakan dasar bagi para kader apakah dalam kondisi prima ataukah sebaliknya.
Kedua, Taushi'atul Junud : sesudah banyak orang yang berhimpun dalam barisan dakwah ini maka kita harus memberikan hak tarbiyah mereka. Apalagi mereka pun sesungguhnya sangat menanti kehadiran kader dakwah untuk boleh membina diri mereka dan menjadikan mereka sebagai bagian dari mesin besar dakwah ini.
Ketiga, Ta'amuq Dzaty, memperdalam kualitas dan kemampuan diri. Sudah kita ketahui bahwa semakin banyak amanah yang dipercayakan umat kepada kita maka harus semakin meningkat kualiti dan kemampuan kita untuk dapat menunaikannya. Dan sekarang amanah yang diserahkan kepada kita pun dengan urusan yang beragam. Sehingga kita pun selayaknya memperdalam kemampuan kita untuk dapat menyelesaikan urusan orang banyak yang beragam itu.
Keempat, qudrah lish shadamah, kemampuan untuk berbentur, semakin tinggi pohon menjulang maka semakin banyak angin yang menggoyang. Bila ini dikaitkan dengan dakwah maka semakin tegaknya bangunan dakwah amak semakin banyak pula ujian pada dakwah ini. baik ujian yang menyenangkan atau ujian yang menyusahkan. Oleh karena itu kader-kader dakwah perlu membentengi diri sehingga boleh menghadapi benturan apapun yang manghadangnya.
Kelima, Taqwiyatu Billah, memperkokoh hubungan dengan Allah SWT. yang dapat menjadikan diri kita mampu dan kuat tidak lain karena hubungan yang kuat pula pada Allah SWT. sehingga kita tidak boleh mengabaikan amal-amal yang menghantar diri kita ke arah itu. Dan amaliyah ini sedapat mungkin menjadi harian kader yang selalu menghias pada jiwa dan raganya. Wallahu 'alam bishshawab.
Thursday, April 19, 2007
Amal
Perang Badar baru saja selesai. Namun peristiwa itu tidak boleh hilang begitu saja di benak para sahabat. Karena Badar merupakan pengalaman mereka yang pertama dalam keramaian genderang perang. Pengalaman yang menorehkan lukisan indah sebagai sebuah potret pengorbanan dan kesetiaan pada Islam. Sehingga dalam diri mereka masih terngiang-ngiang kejadian demi kejadian yang baru mereka alami.
Memang. Badar menjadi pemandangan yang menakjubkan dalam sejarah perjuangan kaum muslimin.
Peristiwa itu nyaris menjadi sengketa di kalangan mereka. Dan ini dimanfaatkan kaum Yahudi untuk mengadu domba kaum muslimin. Musuh-musuh umat Islam itu pun memanas-manasi kaum muslimin dengan membangkitkan watak-watak jahiliyah. Lantaran diantara mereka saling membanggakan dirinya kemudian berujung pada pendirian masing-masing yang ingin membuktikan kehebatannya. Sehingga terdengarlah seruan, 'senjata……., senjata………, mari kita buktikan siapa yang paling hebat'. Kejadian itu pun sampai ke telinga Rasulullah SAW. beliau amat geram dengan sikap para sahabat yang keliru itu. Lalu Allah SWT. mengingatkan mereka dengan turunnya Q.S. Ali Imran: 100 - 102
"Hai orang-orang yang beriman jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. Bagaimanakah kamu sampai menjadi kafir padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepadamu dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu?. Barang siapa yang berpegang teguh kepada agama Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kau mati melainkan dalan keadaan beragama Islam. Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali agama Allah dan janganlah kamu bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepada ketika kamu dahulu masa jahiliyah bermusuh-musuhan maka Allah mempersatukan hatimu lalu menjadilah kamu karena nikmat itu orang-orang yang bersaudara. Dan kamu berada di tepi jurang neraka lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk".
Sesudah itu Rasulullah SAW. melihat ada hal yang amat penting dari peristiwa itu adalah kaum muslimin mengalami waktu relaks dalam amaliyah dakwah. Hal ini sangat berpengaruh pada perilaku sahabat yang mudah menyimpan memori kenangan indah dan dapat membangkitkan sikap keliru tadi. Sehingga sesudah itu beliau memberikan amaliyah yang mantap dan terus menerus tanpa henti untuk menunaikan tugas dakwah ini. Maka sesudah kejadian itu kaum muslimin melakukan beberapa ekspedisi ketenteraan hingga perang Uhud.
Amal Datang Tanpa Kenal Henti
Perjalanan waktu seiring dengan berjalannya amal. Bahkan keduanya saling berdatangan. Kadang waktu mampu menyelesaikan sebuah amal. Namun kadang pula amal datang tanpa mampu ditunaikan meski telah berlalu beberapa waktu. Malah sering kali amal itu lebih banyak dari waktu yang tersedia sehingga ia tidak boleh diselesaikan oleh satu waktu atau satu generasi akan tetapi ia diselesaikan oleh waktu yang lain atau generasi berikutnya.
Kedatangan amal yang tak kenal henti sudah menjadi tabiat alam semesta. Selama putaran alam ini tidak pernah berhenti maka selama itu pula putaran amal yang tak
Jangan Pernah penat Dalam Beramal
Tidak dinafikan lagi bahwa tabiat seorang mukmin sejati adalah bekerja, bekerja dan terus bekerja. Sehingga seluruh waktunya selalu diukur dengan produktiviti amalnya. Karena itu diam tanpa amal menjadi aib bagi orang beriman. Mereka harus mencermati peluang-peluang untuk selalu berbuat. Maka perlu diingat bahwa 'ngangur' dapat menjadi pintu kehancuran. Tidaklah mengherankan bahwa banyak ayat maupun hadits yang memberikan motivasi dan rangsangan agar selalu berbuat dan menghindari diri dari sikap malas dan lemah untuk berbuat. Untuk itu Rasulullah SAW. menyegerakan para sahabat melanjutkan agenda lainnya sebab bila tidak, yang terjadi adalah peluang konflik sesama atau akan disibukan dengan hal-hal remeh.
'Pikiran tak dapat dibatasi, lisan tak dapat dibungkam, anggota tubuh tak dapat diam. Karena itu jika kamu tidak disibukan dengan hal-hal besar maka kamu akan disibukan dengan hal-hal kecil'. (Abdul Wahab Azzam).
Ritma kehidupan orang yang beriman selalu terus hidupnya yang selalu berputar maka sesudah selesai menunaikan satu tugas maka ia harus menyiapkan dirinya untuk menunaikan tugas besar lainnya. Bentuk yang demikian dapat menyehatkan diri dan amalnya karena ia dapat memanfaatkan waktunya dan dapat mengukir goresan indah dalam waktunya. "Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain". (Q.S. Al Insyirah: 7).
TO BE CONTINUED ...
(O Allah! Give my soul its good. You are its Guardian and Master, and the best to purify it.)'' Another Hadith Imam Ahmad recorded that Zayd bin Arqam said that the Messenger of Allah said,
«اللْهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْز وَالْكَسَلِ، وَالْهَرَمِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ. اللْهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا. اللْهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَعِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَدَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا»
(O Allah! Verily, I seek refuge with You from weakness, laziness, senility (of old age), cowardliness, stinginess and the torment of the grave. O Allah! Give my soul its good and purify it, for You are the best to purify it. You are its Guardian and Master. O Allah! Verily, I seek refuge with You from a heart that is not humble, a soul that is not satisfied, knowledge that does not benefit and a supplication that is not answered.) Zayd then said, "The Messenger of Allah used to teach us these (words) and we now teach them to you.'' Muslim also recorded this Hadith.
Wednesday, April 11, 2007
.....................................................................................
Aku Tinggalkan Cintaku Kerana Allah
Wahai teman-teman sekalian,
Kisah ini datang dari lubuk hati saya sendiri, apa yang saya rasa dan apa yang saya alami sendiri. Saya tidak bermaksud untuk mengeluh apatah lagi mengingkari apa yang telah Allah s.w.t tetapkan kepada saya dan kita semua orang yang beriman dengan-Nya. Kisah ini saya khabarkan agar apa yang saya lalui tidak berlalu begitu saja tanpa saya kongsi dan tanpa saya rekodkan sebagai panduan bagi diri saya sendiri untuk hari-hari kemudian.
Saya sama seperti orang lain, punya keinginan untuk menyayangi dan disayangi. Walau bagaimanapun, tidak mudah bagi saya untuk jatuh hati pada seorang wanita. Saya tidak mencari seorang wanita untuk dijadikan kekasih, tetapi saya mencari seorang teman pendamping hidup saya hingga ke akhir hayat saya. Seorang yang boleh mengingatkan saya kiranya saya terlupa, dan yang paling penting wanita yang amat saya percayai
untuk mendidik anak-anak saya kelak dan generasi yang akan lahir daripada keluarga kami nanti.
Untuk itu, sejak di bangku sekolah lagi saya telah letakkan beberapa syarat bagi seorang wanita untuk hadir dalam hidup saya, dan dialah orangnya.
Dalam masa beberapa bulan saya belajar di sebuah pusat pengajian tinggi di Petaling Jaya, banyak perkara yang telah saya pelajari. Yang paling penting buat saya ialah, bagaimana saya mula mengenali wanita-wanita dalam hidup saya kerana saya sejak dari sekolah rendah belum pernah bergaul secara langsung dengan seorang wanita pun dan saya amat peka terhadap larangan pergaulan antara lelaki dan wanita kerana saya bersekolah di sebuah sekolah menengah agama lelaki berasrama penuh. Lantaran itu, saya tidak pernah punya hati untuk memberi cinta atau menerima cinta walaupun
peluang itu hadir beberapa kali.
Saya mula mengenali si dia apabila kami sama-sama terpilih untuk mengendalikan sebuah organisasi penting di tempat kami belajar. Ditakdirkan Allah s.w.t, dia menjadi pembantu saya. Dari situlah perkenalan kami bermula.
Dia seperti yang telah saya ceritakan, bertudung labuh dan sentiasa mengambil berat tentang auratnya terutama stokin kaki dan tangannya. Itulah perkara pertama yang membuatkan saya tertarik padanya.
Dia amat berhati-hati dalam mengatur butir bicaranya, bersopan-santun dalam mengatur langkahnya, wajah yang sentiasa berseri dengan iman dan senyuman, dan tidak pernah ke mana-mana tanpa berteman.
Suaranya amat sukar kedengaran dalam mesyuarat kerana dia hanya bersuara ketika suaranya diperlukan dan tidak sebelum itu. Saya melihat dia sebagai seorang mukminah solehah yang amat menjaga peribadinya dan maruah dirinya. Saya tidak pernah bercakap-cakap dengannya kecuali dia punya teman di sisi dan atas urusan rasmi tanpa panjangkan-panjangkan.
Saya seorang yang amat kuat bersembang dan sentiasa punya modal untuk berbual-bual seperti kata teman saya, tetapi dengan dia saya menjadi amat pemalu dan amat menjaga. Bagi saya, itulah wajah sebenar seorang wanita solehah. Dia mampu mengingatkan orang lain dengan hanya menjadi dirinya, tanpa perlu berkata-kata walau sepatah.
Pada hari terakhir saya di sana, saya punya tugas terakhir yang perlu saya selesaikan sebelum saya melepaskan posisi saya dan semua itu melibatkan dia. Sebaik sahaja semua kerja yang terbengkalai itu siap, saya mengambil peluang untuk berbual-bual dengan dia. Saya bertanya perihal keluarga dan apa yang dia rasa bertugas di samping saya untuk waktu yang amat sekejap itu.
Alhamdulillah dia memberikan respon yang baik dan dari situlah saya mula mengenali dengan lebih dalam siapa sebenarnya pembantu saya ini.
Namun, apa yang memang boleh saya nampak dengan jelas, dia amat pemalu dan dia amat kekok semasa bercakap dengan saya. Selepas itu barulah saya tahu, sayalah lelaki pertama yang pernah berbual-bual dengan dia bukan atas urusan rasmi sebegitu. Di
situlah saya mula menyimpan perasaan, tapi tidak pernah saya zahirkan sehinggalah saya berada jauh beribu batu daripadanya.
Semasa saya berada di Jordan, saya menghubunginya kembali dan menyatakan hasrat saya secara halus agar dia tidak terkejut. Alhamdulillah, dia menerima dengan baik dan hubungan kami berjalan lancar selama empat bulan sebelum saya balik bercuti ke Malaysia. Kadang-kadang saya terlalai dalam menjaga hubungan kami dan dialah yang mengingatkan. Dialah yang meminta agar kami mengehadkan mesej-mesej kami agar tidak terlalu kerap. Semua itu menguatkan hubungan kami dan bagi saya dialah teman hidup yang sempurna buat saya.
Walau bagaimanapun, sewaktu saya pulang ke Malaysia bulan lepas, ummi dapat menghidu perhubungan kami. Saya tahu ummi tidak berapa suka anak-anaknya bercinta tetapi saya tidak pernah menjangka ummi akan menghalangnya. Tetapi perhitungan saya silap, amat silap.
Buat pertama kali, adik perempuan saya memberitahu ummi sudah tahu perihal saya dan ummi tidak suka.
Saya tidak pernah menganggapnya sesuatu yang serius sehinggalah ummi bercakap secara peribadi dengan saya pada satu hari. Saya masih ingat lagi kata-kata ummi yang buat saya tak mampu membalas walau sepatah.
"I haven't found any entry in Islam that permit what you are doing right now. I haven't heard from anyone that love before marriage is permitted. But I know there's no relationship between male and female except for what is very important and official between them. So, may I know what kind of relationship you are having now and I want to hear it from your mouth that it is legal in what you have been learning until now."
"Not a single phrase, nor a word."
"My sweetheart, if you want to build a family, a faithful one, you can never build it on what Allah has stated as wrong and proven false by the way Rasulullah p.b.u.h has taught us. A happy and blessed family come from Allah, and you don't even have anything to defend it as blessed if the first step you make is by stepping into what He has prohibited. You can't have a happy family if Allah doesn't help you so, and you must know in every family that stands until their dying day, they have Allah on their side. You can't expect Him to help you if you did the wrong step from the very beginning."
Saya tiada kata untuk membalas kerana semuanya benar. Saya tahu kebenaran itu sudah lama dulu, tetapi saya tak mampu untuk melawan kehendak nafsu saya sendiri. Saya akui, saya tertipu dengan apa yang dipanggil fitrah, dan apa yang dipanggil sebagai keperluan manusia.
Cinta tak pernah membawa kita ke mana, andai cinta itu bukan dalam
lingkungan yang Allah redha. Tiada cinta yang Allah benarkan kecuali selepas tali perkahwinan mengikatnya.
Itulah apa yang telah saya pelajari lama dahulu dan dari semua kitab Fiqh yang saya baca, tiada satu pun yang menghalalkannya. Saya tahu kebenaran ini sudah lama dahulu, tetapi saya tidak kuat untuk menegakkannya.
Saya tidak mampu untuk menundukkan kemahuan hati saya. Dan kata-kata ummi memberikan saya kekuatan untuk bangkit kembali dari kesilapan saya selama ini.
Ummi berkata:
"It's not me who want you to make a decision like this, but Allah tells you so."
Saya percaya, itulah yang terbaik buat saya dan dia. Dengan kekuatan itulah saya terangkan kepadanya, dan alhamdulillah dia faham. Amat faham. Walaupun air matanya seakan air sungai yang tidak berhenti mengalir, tetapi dia tahu itulah yang terbaik buat kami. Dia meminta maaf kepada ummi kerana menjalinkan hubungan yang tidak sah
dengan saya, tetapi ummi memberi isyarat, janganlah bimbang. Andai ada jodoh kamu berdua, insya-Allah, Dia akan temukan kamu dalam keadaan yang jauh lebih baik dari sekarang.
Hidup saya sekarang lebih tenang kerana tiada apa yang menggusarkan hati saya lagi. Hidup saya lebih suci dan saya boleh bercakap kembali tentang agama saya dengan lebih bebas tanpa dihantui oleh perasaan berdosa.
Bagi saya, dan dia, inilah saat untuk kami muhasabah kembali diri kami dan kami betulkan kembali segala kesilapan yang telah kami buat. Inilah saat untuk kami kejar kembali cita-cita kami dan sediakan diri untuk menjadi seorang ibu dan ayah yang berakhlak mulia dan berperibadi tinggi.
Inilah masanya kami insafi kembali keterlanjuran kami dahulu dan memohon moga-moga Allah sudi maafkan kami.
Sesungguhnya Ya Allah, aku insan yang sangat lemah. Aku tidak mampu melawan godaan syaitan yang tidak pernah jemu, juga hambatan nafsu yang tidak pernah lesu.
Ampunkanlah aku.
Walau bagaimanapun, perpisahan ini hanya untuk sementara. Saya telah berjanji dengan diri saya sendiri, dialah yang akan jadi teman hidup saya nanti. Sesungguhnya pencarian saya untuk seorang calon isteri telah berakhir. Insan seperti dia hanya satu dalam seribu. Mana mungkin saya melepaskan apa yang amat berharga yang pernah
hadir dalam hidup saya. Insya-Allah, sekiranya Allah s.w.t panjangkan umur, sebaik sahaja saya tamatkan pengajian saya di sini, saya akan kembali ke Malaysia dan melamarnya untuk menjadi permaisuri di hati saya. Insya-Allah, saya akan setia menunggu saat itu, dan saya akan berusaha sedaya-upaya saya untuk mengekalkan kesetiaan saya.
"Sekiranya kita telah bertemu dengan seorang insan yang amat mulia sebagai teman dalam hidup kita, janganlah lepaskannya kerana kita tidak tahu bilakah pula kita akan bertemu dengan insan yang seumpamanya."
Siapakah lagi dalam dunia ini yang menjaga adab berjalan antara lelaki dan perempuan sebagaimana yang ditunjukkan oleh Nabi Musa a.s dan puteri Nabi Syuaib a.s beribu-ribu tahun dahulu?
.....................................................................................
Menyingkap tirai hati
Mengintai keampunan
Di halaman subur rahmat-Mu, Tuhan
Tiap jejak nan bertapak
Debu kejahilan
Akan ku jirus dengan madu keimanan
Tak ternilai airmata dengan permata
Yang bisa memadamkan api neraka
Andai benar mengalir dari nasuha nurani
Tak kan berpaling pada palsu duniawi
Destinasi cinta yang ku cari
Sebenarnya terlalu hampir
Hanya kabur kerana dosa di dalam hati
Telah ku redah daerah cinta
Yang lahir dari wadah yang alpa
Tiada tenang ku temui
Hanya kecewa menyelubungi
C/O
Ku gelintar segenap maya
Dambakan sebutir hakikat
Untuk ku semai menjadi sepohon makrifat
Moga dapat ku berteduh di rendang kasih-Mu
Namun ranjaunya tidak akan sunyi
Selagi denyut nadi belum berhenti
Durjana syaitan kan cuba menodai
Segumpal darah bernama hati
(Destinasi cinta Ilahi)
Lestarikan wadi kalbuku, oh Tuhanku
Leraikan aku dari pautan nafsu
Biarpun sukar bagiku melamar redha-Mu
Namun masihku mengharap ampunan-Mu
Wahai Tuhanku… Ya Allah…
.....................................................................................
O Allah, I implore you, give me sincerity in pursuing Your love, in building my trust and love towards Rasullallah and, let not be in my heart any loves that will deviate me from you..
.....................................................................................
In pursuit of Allah's pleasure..
::rimbun keampunan::
Ku mengintai ketenangan di antara kekalutan
Kerana keinginan tidak pernah kesampaian
Ku kutip sisa-sisa dari segala keruntuhan
Bangkit semula meneruskan baki perjalanan
Ku menghimpun kekuatan ku memohon ketabahan
Meredah gelombang hidup dan dugaan mencabar
Ku anggap kegagalan bukan suatu kekalahan
Tapi suatu kejayaan yang masih tertunda
Ku meminta diberikan sejenak kesempatan
Untuk ku ulangi kembali langkah pertama
Keperitan yang ku rasa mengajar erti kesabaran
Menyedarkan ku insan memerlukan Mu Oh Tuhan
Di rimbun keampunan ku mencari keredhaan
Melerai segala kusut dan kecamuk dihati
Ku cari kejernihan di segenap ruang maya
Masih ku sedar ku sedang diperhatikan Mu Oh Tuhan
Hehe, kali ni nak bersama akhawati mendalami lagu ini... Kesimpulan yang dapat kita buat,
adalah...
Aku (saya) baru pulang dari pemusafiran. Namun, insya-Allah, moga amalku tidak diikat dengan tanah. Jazakumullahukhayr kepada semua yang telah membantu serta mengajarku pelbagai perkara. Moga Allah redha, walau mungkin saya terlupa nama anda, tetapi, insya-Allah Allah akan mengingati anda dan mengganjarkan setiap kebaikan yang anda lakukan untuk orang lain. Mintak maaf salah silap.... Mudah-mudahan, Allah mengurniakan ku hati yang baik, moga aku tergolong di kalangan orang yang muhsiniin/muhsinaat. Tapi kalau ikut ayat di atas, al-muhsiniin merupakan orang yang berhabis-habisan untuk mencari keredhaan Allah.... Tough job to get that title!!
I'm a little fish, once swimming in a pond, now I'm the wide ocean.. Expect the unexpected...
Moga setiap detik masa, adalah amal untukNya..
Allahua'lam.
Friday, April 06, 2007
ana kini berada di negara yang telah dilawati oleh mursidul am ikhwanul muslimin,mustafa masyhur.. lalu menyebarkan gelombang islah ke sini.. teka negara apa? hehe... moga saya dapat ikut jejak langkahnye
saya sangat gumbira.. kat sini ada Aldi.. pegi UK ade Aldi juge.. Ireland ade Aldi juga.. teringat di Australia dulu.. saat2 kita down sket oleh kerana dapat ahu Safeway telah menandatangani perjanjian perdagangan dengan israel.. huh! harus diboikot.. lalu Aldi pun ditakdirkan aAllah, dibuka di Franlin St... Menawarkan range of products zang even lebih best dari Homebrand :-P
negara yang saya dok skrang ni, adalah negara asal usul Aldi.. hehe....
cuba teka :-P